Informasi Episode Komik Terbaru Yang Akan Datang !!

Naruto 624
One Piece 699
Bleach 527
Fairy Tail 319
Detectice Conan 847
Hunter X Hunter 341
Kamis 14/03/2013
Kamis 21/02/2013
Kamis 21/02/2013
Selasa 19/02/2012
Break
HIATUS

Chapter Terbaru : Naruto 623

Tunjukan rasa terima kasihmu dengan menekan tombol disamping dan menyebar luaskannya
Share


                Gunakan Menu Pilihan dibawah ini untuk melihat chapter sebelumnya dan terbarunya.

Sunday, November 04, 2012

Bahaya HIV AIDS bagi manusia

bahaya  HIV AIDS bagi manusia

 Pengertian HIV AIDS


 sebagai suatu penyakit yang menakutkan bukanlah hal baru. Pemahaman pengertian HIV AIDS ini perlu terus dimasyarakatkan terutama bagi generasi yang baru tumbuh. Hal ini demi mendapatkan pengertian HIV AIDS yang benar tanpa membuat orang-orang yang hidup dengan virus HIV AIDS ( ODHA ) merasa semakin terhina dan terpinggirkan sehingga mereka merasa sudah di neraka sebelum dihisab. Eufimisme Pengertian HIV AIDS Pada awalnya, pengertian HIV AIDS begitu mengerikan. Penyakit ini dianggap penyakit kutukan dan hukuman bagi orang-orang yang hidup tidak mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh Sang Pemilik Hidup. Tapi, semakin banyaknya orang-orang yang tak bersalah dan tak berdosa termasuk bayi-bayi merah nan lucu yang terjangkit penyakit virus HIV AIDS, pengertian HIV AIDS mengalami perubahan sedikit. pengertian HIV AIDS Walaupun tetap dianggap sebagai azab, masyarakat mulai dapat menerima segelintir penderita penyakit HIV AIDS sebagai bagian dari mereka. Pemahaman dari pengertian HIV AIDS yang benar juga membuat masyarakat sadar bahwa yang berhak menentukan orang masuk surga atau tidak hanyalah Allah SWT. Manusia tidak berhak menghukum orang yang terkena virus HIV AIDS. Tidak ada jaminan bahwa orang yang menderita HIV AIDS itu pasti masuk neraka sedangkan yang tidak terkena virus HIV AIDS, pasti masuk surga. Semakin terbukanya masyarakat akan pengertian HIV AIDS ini membuat eufemisme pengertian HIV AIDS sedikit banyak mengambil andil. Ketika Eufimisme Pengertian HIV AID Digoyang Eufemisme yang dipakai dalam memberikan pengertian HIV AIDS adalah sebagai cara mencari jalan tengah bagi para penghujat dan para penderita penyakit HIV AIDS terutama yang tidak berdosa. Beban batin yang dialami oleh para penderita penyakit HIV AIDS akan semakin memperparah penyakit mereka. Oleh karena itulah sedapat mungkin pengertian HIV AIDS tidak melulu dianggap sebagai hukuman atau azab. Bagaimanapun perasaan keluarga dan para penderita penyakit HIV AIDS yang tertular bukan karena gaya hidupnya yang salah, tetap harus dijaga. Ketika seorang Tifatul Sembiring memplesetkan pengertian AIDS sebagai ‘Akibat Itunya Dipakai Sembarangan’, Melanie Subono,
menulis surat terbuka menanggapi hal tersebut. Dalam suratnya Melanie mengatakan bahwa pengertian HIV AIDS tidaklah sesempit sebagaimana yang diplesetkan oleh sang menteri. Melanie telah melihat bagaimana banyak perawat yang terkena HIV AIDS bukan karena ‘itunya’ dipakai sembarangan tapi karena alat pelindung yang dia pakai ternyata tidak bisa melindunginya seutuhnya. Peranan Si Sehat dalam Memberikan Pengertian HIV AIDS Godaan orang baik itu memang merasa baik dan merasa mempunyai hak untuk menghakimi dan menghujat orang lain yang dianggapnya tidak baik. Tidak salah memang tapi mungkin dunia akan semakin indah bila perjuangan untuk menjadi baik dilakukan bersama-sama. Oleh karena itu, pengertian HIV AIDS boleh saja dibuat seseram mungkin tapi nada kalimatnya tetap tidak menghakimi penderita. Bukankah ketika Allah SWT masih memberi waktu bagi hamba-Nya yang berdosa, itu artinya sang hamba masih punya kesempatan untuk bertaubat? Tidak ada seorang pun yang mau terkena penyakit yang belum tersembuhkan ini. Pasti akan ada goncangan sebelum akhirnya menerima kenyataan pahit terkena virus HIV AIDS. Yang sehat, janganlah menambah beban si sakit. Si sakit belum tentu tahu dari mana dia tertular. Apalagi kalau selama ini kehidupannya normal-normal saja. Lain bagi si sakit yang masuk ke dalam golongan rentan, dia pasti sadar dan mungkin juga lebih menerima kenyataan. Sekali lagi, kita yang sehat ini yang mungkin juga lebih berdosa dari para penderita HIV AIDS tersebut, hendaknya lebih berempatilah dalam memberikan pemahaman pengertian HIV AIDS kepada orang lain. Sumber Artikel: http://www.djamilah-najmuddin.com/pengertian-hiv-aids

Alkisah Penyebab Penyakit HIV AIDS

Seperti ebola, suatu virus yang mungkin paling mematikan di seluruh jagad raya ini, virus HIV juga ditenggarai berasal dari monyet. Entah mengapa ada orang yang suka makan daging monyet. Dari proses penyembelihan dan memasak daging monyet itulah diperkirakan bahwa virus yang hidup di tubuh sang monyet, menular kepada manusia. Selanjutnya, berkembanglah virus yang menjadi penyebab HIV AIDS.
penyebab HIV AIDS
Pada dasarnya, manusia yang terlahir penuh nafsu hewani telah membuat penularan penyebab HIV AIDS semakin menyeruak, terutama yang terjadi akibat kontak dalam hubungan seksual. Tapi, ebola memang sangat buas. Belum ada laporan penderita yang terkena virus ebola dapat bertahan hidup lama. Dalam waktu 6 hari saja, penderita akan mati. Pendarahan, diare, sesak nafas adalah serangan terdahsyat yang membuat penderita tak berdaya.
Mengapa Tetap Dekat-dekat dengan Penyebab Penyakit HIV AIDS?
Jalur penularan utama dari penyebab HIV AIDS adalah hubungan seksual yang tidak sehat serta dilakukan dengan pasangan yang berganti-ganti. Mengapa seks bebas ini masih saja merajai kehidupan manusia?
Kenikmatan sesaat dan ketagihan yang dirasakan oleh para pemuja hubungan seks bebas ini menjadi faktor pencetus untuk selalu berpetualang dari satu pelukan kenikmatan ke pelukan kenikmatan lainnya. Berbagai pola dan teknik dicoba hanya untuk mencari sensasi lain dalam menikmati hidup yang hanya sekali. Tidak jarang alkohol dan obat-obatan menjadi pendorong sebelum berpesta seks. Pada saat otak tidak berfungsi dengan normal itulah, tanpa disadari menjadi jalur penyebab HIV AIDS.
Tidak dapat dipungkiri bahwa ketika otak sudah terpacu melakukan hal-hal di luar nalar, maka akibat fatal yang bisa merusak diri juga tidak lagi terpikirkan. Buktinya adalah bahwa tidak sedikit penderita HIV AIDS yang tidak tahu dari siapa dia tertular virus penyebab HIV AIDS tersebut. Kalau seorang istri, mungkin meyakini suamilah yang menularinya. Tapi suaminya yang suka ‘jajan’? Apakah dia tahu dari siapa virus tersebut berasal?
Faktor yang Memperparah Penyebab Penyakit HIV AIDS
Bahwa virus HIV memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap penderitanya, benar adanya. Tapi, kalau pola hidup tidak dijaga, virus HIV akan dengan cepat menjadi AIDS. Salah satu faktor yang memperparah penyebab HIV AIDS ini adalah penggunaan alkohol dan narkoba.
Bagi para pecandu kedua fasilitas yang sangat memabukkan itu, hidup mereka serasa telah usai. Bagi mereka, setiap hari hanyalah waktu yang sangat panjang untuk menyambung hidup. Mereka kadang tidak peduli kalau apa yang mereka lakukan akan menjadi penyebab HIV AIDS.
Saling berbagi jarum suntik sebagai bentuk setia kawan pun mereka lakukan. Tidak ada rasa takut sedikitpun bahwa jarum suntik itu akan menularkan virus, mulai dari penyakit hepatitis A atau penyakit hepatitis B hingga virus penyebab penyakit HIV AIDS.
Pembuatan tatoo yang menjadi gaya hidup baru pun mulai marak. Rasa sakit perih pada saat pembuatan tatoo itu seolah tak dihiraukan. Pengetahuan yang kurang mungkin telah membuat para penggemar tatoo tidak sadar bahwa alat suntik yang tidak steril bisa berakibat fatal dan bahkan menjadi penyebab HIV AIDS (selain penularan penyakit hepatitis B).
Sebelum semuanya terlambat, berilah anak-anak penerus generasi pengetahuan yang memadai tentang penyebab HIV AIDS. Tidak ada kata terlalu muda untuk tahu jalur-jalur penularan dan penyebab HIV AIDS.


Sumber Artikel: http://www.djamilah-najmuddin.com/penyebab-penyakit-hiv-aids
Gejala HIV AIDS setara dengan gejala dendam dan sakit hati? Benarkah? Bila gejala HIV AIDS menyerang tubuh dan dampaknya kelihatan dari luar, seperti perubahan bentuk tubuh dan cahaya ceria yang semakin redup, yang direfleksikan oleh wajah. Begitupun dengan gejala dendam dan sakit hati. Akibat dendam dan sakit hati, tubuh pun beraksi dengan keras, seperti detak jantung yang semakin cepat dan raut muka garang. Namun, dampak gejala HIV AIDS mungkin lebih parah dialami oleh penderitanya.
Gejala HIV AIDS mulai tampak pada periode tertentu. Gejala dendam dan sakit hati bisa tampak pada saat itu juga dan akhirnya menahun. Apa yang dirasakan penderita sebagai gejala HIV AIDS bisa jadi diperparah karena gejala dendam dan sakit hati. Apalagi kalau gejala HIV AIDS itu didapatkan dari orang yang selama ini sangat dipercaya semisal pasangan hidup, baik istri maupun suami.
Serangan Awal Gejala HIV AIDS
Nama HIV yang merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, didapatkan dari sifat yang melekat dengan virus ini, yaitu menyerang kekebalan tubuh atau imunitas manusia. Sedangkan AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome, merupakan kelanjutan dari virus HIV. Dengan kata lain, gejala HIV AIDS adalah satu kesatuan kekuatan virus yang mematikan kekebalan tubuh manusia.
Serangan yang sangat fatal dari gejala HIV AIDS adalah ketika semua organ dalam tubuh manusia tidak bisa berfungsi dengan baik sehingga membutuhkan alat bantu hidup yang akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Selain itu, gejala HIV AIDS ini juga akan sangat ditakuti oleh siapapun termasuk paramedis yang menanganinya. Banyak kasus paramedis terkena gejala penyakit HIV AIDS setelah terlibat dalam penanganan penderita gejala HIV AIDS.
Serangan awal gejala HIV AIDS tidak akan terasa sama sekali karena penyakit yang datang termasuk ringan atau dianggap biasa. Misalnya, flu atau demam yang dalam waktu 2 atau 3 hari sudah sembuh. Tapi, seiring dengan semakin kuatnya virus, maka gejala HIV AIDS akan semakin menunjukkan taringnya.
‘Sakit-sakitan’ akan menjadi nama tengah penderita gejala HIV AIDS. Sariawan, batuk-batuk, pilek, susah nafas, dada sesak, adalah di antara penyakit yang mulai merapat. Gejala HIV AIDS yang sedikit lebih parah, yaitu penurunan berat badan yang cukup drastis yang diakibatkan diare atau penyerapan nutrisi yang tidak optimal
pasien gejala HIV AIDS
Sakit Hati karena Gejala Virus HIV AIDS
Jika gejala HIV AIDS yang didapatkan bukan karena gaya hidup bebas dan narkoba suntik, biasanya ada sekian waktu yang dibutuhkan oleh penderita gejala HIV AIDS tersebut untuk berdamai dengan dirinya dan menerima keadaannya apa adanya.
Bila rasa sakit hati berubah menjadi dendam, gejala HIV AIDS yang dideritanya akan semakin parah. Karena dendam dan sakit hati akan membuat virus semakin cepat menyebar. Kalau penyebaran virus dari gejala HIV AIDS ini sangat cepat, tidak mengherankan jika sel kanker akan cepat merambat. Tumor kecil pun akan dengan cepat berubah menjadi kanker.
Dendam Membuat Gejala HIV AIDS Semakin Parah
Gejala HIV AIDS yang menyerang syaraf bisa membuat penderitanya stress, depresi dan akhirnya putus asa. Ada kisah perampok yang menggunakan suntikan yang berisi darahnya yang telah tercemar HIV AIDS. Rasa tak berharga dan tersisih membuat para penderita gejala HIV AIDS bertindak nekad.
Dendam dari rasa sakit hati membuat penderita gejala HIV AIDS yang masih bisa beraktivitas melakukan hal-hal di luar nalar logika sehat. Rasa sakit yang mulai mereka rasakan kadang kala membuat mereka khilaf dan bahkan ada yang bertekad menularkan penyakit mereka ke banyak orang, baik yang telah menyakiti hati mereka maupun orang-orang yang tidak bersalah.
Ketika Gejala HIV AIDS Terdeteksi
Pengetahuan yang memadai akan membuat orang yang mengalami gejala HIV AIDS sedikit lebih waspada dan cepat memeriksakan diri. Apalagi kalau beragam penyakit yang dianggap biasa, semisal, flu, diare, batuk, sesak napas, semakin rajin berkunjung, maka bisa dipastikan gejala HIV AIDS itu sudah masuk ke stadium selanjutnya.


Sumber Artikel: http://www.djamilah-najmuddin.com/gejala-hiv-aids-dan-sakit-hati
PENCEGAHAN HIV AIDS

Pencegahan HIV AIDS sama beratnya dengan larangan merokok. Sepertinya pernyataan tersebut tidak terlalu berlebihan. Cobalah tela’ah. Penularan virus HIV AIDS berasal dari hal-hal yang dilarang agama. Tapi, tetap saja banyak yang melakukan. Setan begitu hebat menari-nari sehingga pengikutnya banyak. Begitu juga dengan merokok. Fatwa haram tak bisa membuat orang berhenti merokok.
Contoh nyata dengan gambar yang seram dan menakutkan pun tak bisa membuat orang serta merta berhenti merokok. Begitupun dengan pencegahan HIV AIDS. Berita tentang kengerian korban penyakit HIV AIDS tidak dapat mencegah banyak orang berhenti menantang jalur-jalur penyebaran virus ini. Lalu apakah cara yang efektif bagi pencegahan HIV AIDS?
Jika Jalur Agama Belum Cukup Mencegah HIV AIDS
Apa yang tidak diatur oleh agama? Hanya mungkin para pengikutnya yang belum tahu atau tidak mau tahu. Pencegahan HIV AIDS lewat jalur agama ternyata masih kurang bisa menghentikan laju percepatan angka penderita virus HIV AIDS. Para ustadz, ustadzah, kyai, dan penyeruh agama lainnya sudah sering kali berbicara tentang bahaya HIV AIDS. Perjuangan bagi pencegahan HIV AIDS ini masih panjang.
pencegahan HIV AIDS
Dulu, masuknya virus HIV AIDS lebih banyak karena jarum suntik sehingga pencegahan HIV AIDS dengan cara kampanye ‘betapa mengerikannya penggunaan jarum suntik bagi pemakai narkoba’ gencar dilakukan. Hasilnya cukup bagus. Jumlah penderita penyakit HIV AIDS karena jarum suntik menjadi berkurang.
Tapi kini ternyata penyebaran HIV AIDS lebih banyak karena hubungan seksual. Jalur agama semakin gencar dilakukan demi pencegahan HIV AIDS, salah satunya berdakwah bahwa mendekati zina saja haram apalagi melakukannya. Hasilnya tidak memuaskan. Bukan karena ada yang salah dengan agama. Pasti para pelaku seks bebas itu tahu bahwa apa yang dilakukannya salah dan berdosa. Tapi, godaan demi godaan, baik karena faktor ekonomi maupun tekanan hidup lainnya yang menyebabkan stres, ternyata membuat orang gelap mata dan buta hati.
Jalur Hukum dalam Pencegahan HIV AIDS
Secara langsung maupun tidak langsung, jalur hukum sudah bertindak dengan benar. Misalnya, menutup lokalisasi pelacuran ilegal dan merazia beberapa hotel yang terkenal sebagai tempat pelampiasan nafsu bagi pasangan bukan suami istri. Tapi, cara ini juga belum bisa berbuat banyak dalam hal pencegahan HIV AIDS. Rangsangan untuk melakukan hubungan seksual tidak sehat itu terus-menerus menyergap para pelakunya.
Apakah karena hubungan seksual ini merupakan kebutuhan dasar manusia sehingga cukup sulit menghindari diri dari tidak melakukannya? Aceh saja yang telah menerapkan hukum Islam dengan lebih dalam, tidak terlepas dari adanya penderita HIV AIDS. Bisa dikatakan bahwa pencegahan HIV AIDS ini sama sulitnya dengan melarang merokok. Sehebat apapun gambaran tentang bahaya seks bebas, para pelakunya tetap tidak peduli.
Kekuatan Keluarga dalam Pencegahan HIV AIDS
Ini adalah basis dasar dari pencegahan HIV AIDS. Kuatnya ikatan cinta dalam keluarga diharapkan dapat menghindarkan orang dari tertular penyakit menular yang sangat mengerikan ini. Pembiasaan berdiskusi dengan anak dan pasangan, diharapkan pencegahan HIV AIDS bisa maksimal.
Kasih sayang dalam keluarga akan membuat batin dan jiwa tenang sehingga pikiran waras dan logika yang jernih bisa membuat orang berpikir positif untuk melakukan hal lain yang lebih bermanfaat bagi hidupnya kini dan hidupnya di akhirat nanti. Dengan cara ini, diharapkan semua anggota keluarga bisa secara aktif berperan serta dalam pencegahan HIV AIDS. Pada akhirnya keluarga itu diharapkan menjadi keluarga pejuang melawan penyakit HIV AIDS dan merupakan benteng awal dalam pencegahan HIV AIDS.


Sumber Artikel: http://www.djamilah-najmuddin.com/pencegahan-hiv-aids

No comments:

Post a Comment